Senin, 06 April 2009

DEKATKAN PELAYANAN, BPM JATIM BANGUN KLINIK INVESTASI

20-08-2008
Pemprop Jatim terus meningkatkan pelayanan publik di segala bidang. Kali ini, untuk lebih mendekatkan pelayanan dalam hal investasi, Badan Penanaman Modal (BPM) Pemprop Jatim meresmikan Klinik Investasi di satu titik, agar pelayanan investasi permodalan lebih cepat, tepat, dan transparan.

Plt Sekretaris Daerah Pemprop Jatim Drs Chusnul Arifien Damuri MM MSi saat Peresmian Klinik Investasi di kantor BPM Jatim Surabaya, Rabu (20/08) mengatakan, di era globalisasi dan otonomi daerah sekarang ini, persaingan mencari investor tidak hanya terjadi pada antar negara saja, tapi juga antar daerah. “Jadi, siapa yang memberikan pelayanan lebih baik, dialah yang menjadi pilihan investor,” ujarnya.
Saat ini, masyarakat umum dan kalangan dunia usaha sering mengeluhkan proses pelayanan pemerintah, birokrasi yang sangat rumit dari kantor ke kantor membuat kepercayaan dunia kepada pemerintah menurun. Klinik investasi ini diharapkan dapat menjawab semua permasalahan itu.
Dijelaskannya, Investasi punya peran yang sangat strategis, karena dipercaya mampu menggerakkan sumberdaya wilayah, sebagai kekuatan ekonomi yang mampu membuka kesempatan kerja, merespon tumbuhnya usaha kecil menengah dan mikro yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah.
Kepala BPM Propinsi Jatim Drs Djoni Irianto MMT mengatakan, pembentukan klinik investasi berdasarkan semangat meningkatkan pelayanan publik yang mengacu pada Permendagri 24/2006 tentang Pedoman Penyelenggraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta Perda Jatim 11/2005 tentang Pelayanan Publik.
Perbaikan iklim investasi juga merupakan prioritas utama dalam fokus program ekonomi nasional tahun 2008-2009 berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2008.
Ada enam jenis pelayanan yang ditawarkan oleh Klinik Investasi, yakni pelayanan perpajakan, kepabeanan, tenaga kerja, pertanahan, perdagangan, serta keimigrasian. Klinik yang beralamat di kantor BPM Jatim Jl Jagir Wonokromo 352 Surabaya itu juga menerima pengaduan serta layanan konseling bagi calon investor maupun investor.
Hingga Juli 2008, jumlah investor yang masuk ke Jatim sebanyak 44 investor. Dari jumlah itu, 50% lebih berasal dari bidang perdagangan asal mancanegara di antaranya Singapura, Taiwan, Korea, dan Republik Rakyat Cina (RRC), dengan fokus perdagangan perikanan, sepatu, dan pakaian jadi.
Data Penanaman Modal Asing (PMA) yang ditanamkan di Jatim pada Januari-Oktober 2007 menyebutkan, Thailand menduduki peringkat teratas dengan nilai 240.500 ribu dollar AS. RRC dengan nilai investasi 107.136 ribu dollar, Switzerland 104.744 ribu dollar AS, Singapura 55.611 ribu dollar AS, serta Jepang 37.996 ribu dollar AS.
Untuk kabupaten/kota di Jatim yang paling banyak jumlah proyek PMA-nya adalah Surabaya (28 proyek dengan investasi 52.017 ribu dollar AS), Sidoarjo (10 proyek dengan investasi 37.036 ribu dollar AS), Gresik (enam proyek dengan investasi 138.422 ribu dollar AS), Pasuruan (empat proyek dengan investasi 145.306 ribu dollar AS) dan Mojokerto (tiga proyek dengan investasi 10.420 ribu dollar AS). *(amd)